Pages

Subscribe:

Labels

Senin, 09 September 2019

Program Layanan Bimbingan dan Konseling

Materi layanan dan RPL BK yang saya bagikan kalinini adadalah tahun pelajaran 2019/2020 yang sesuai POP BK baru pada semester genap sedang untuk semester ganjil belum. Nah, untuk tahun pelajaran 2019/2020 ini disesuaikan dengan POP BK, baik materi, RPL BK maupun Program semua sudah sesuai dengan POP BK. silakan Download dan BAgikan Sebanyak banyaknya. GRATIS


Program Layanan BK Kelas XII
Program Klik Disini
AKPD XII Klik Disini
Materi Kelas XII Klik Disini

Minggu, 25 Juli 2010

Intermezo

hai.... dah lama tidak bercuap-cuap di blog tercintaku ini....
apa kabar para munyuker-munyuker, gimana kabar kalian? baik.......
kalo kabarku sekarang alhamdulillah sehat, waras, normal, dan tidak ada gangguan pencernakan ^_^ yang masih ada hanya gangguan jiwa aja..
bay de way.... sekarang aku dapat jatah mengajar 24 Jam plus jadi Wali Kelas plus Guru jaga....
yah... bisa dibilang aku sekarang jadi guru "Plus-Plus" , bukan "Plus-Plus" seperti Salon Plus lho..... :-P
gitu aja sepatah, dua patah dan berpatah-patah kata yg bbisa aku ketikan.... tulisan yang lain akan segera menyusul....
wassalam....

Senin, 17 Mei 2010

10 Tujuan Hidupku

10 tujuan dalam Hidupku (saat ini)
1.Menikah
2.Studi Lanjut (saya dan/ Istri)
3.Memulai Bisnis (Jualan Pakaian)
4.Mengembangkan Bisnis Jualan Pulsa
5.Bekerja dengan baik sebagai Pengajar
6.Pingin punya Rumah Sendiri
7.Pingin punya Anak
8.Hidup Bahagia dengan keluarga
9.NaiK Haji
10.Mati Syahid

Selasa, 27 April 2010

Kesialan di Hari Pertama Kuliah (2)

Beberapa saat kemudian di halte, Bimo sedang kesal menunggu bis AKDP sragen-solo yang belum juga kunjung datang. Biasanya sih bis lokal ini tiap menitnya selalu ada tapi entah kenapa kali ini seperti “jelangkung” datang gak diharapin, diharapin gak datang.
Dengan gusar Bimo melirik jam tangan orang yang berdiri disebelahnya.
“ya ampun….!!! Sudah jam 08.00” Bimo makin panik padahal acara penerimaan Maru nya jam 08.30.
Setelah menunggu beberapa menit kemudian bis sialan yang di tunggu Bimo pun datang, dengan dongkol di hati, Bimo naik ke bis sialan tersebut. Rasa dongkol Bimo tidak berhenti disitu, ternyata setelah naik di bis semua tempat duduk telah terisi penuh bahkan di tengah-tengah diantara tempat duduk telah penuh sesak, dengan terpaksa Bimo berdiri sambil pegangan besi yang dipasang melintang diatasnya.
Penderitaan Bimo terus belanjut ketika pengamen dan pedagang asongan lalu lalang menawarkan dagangannya. Tiap pengamen berdesakan mencari sela-sela untuk lewat, tak ayal hidung Bimo harus mencium punggung pengamen yang berkeringat dan bau asem.
“busyeeet…….!!! bisa jadi sayur asem nih mukaku” keluh Bimo dalam hati.
Setelah dengan puasnya mencium punggung pengamen yang bau asem, Bimo menoleh kebelakang karena terganggu oleh orang yang menarik-narik pundaknya dari tadi, oh….ternyata kondektur.
“karcis mas, karcis……” bilang kondektur sambil mengayunkan tangannya yang menggenggam uang.
Dengan segera Bimo mencari uang 3000-an dibalik sakunya. Karena nggak ada uang pecahan akhirnya Bimo memberikan uang 5000-an kepada kondektur.
“nih mas ongkosnya” seru Bimo sambil menyodorkan uang 5000-an.
Setelah menerima uang 5000-an dari Bimo kondektur itu langsung ngeloyor pergi tanpa memberi uang kembalian sebesar 2000 rupiah. Bimo yang sedari tadi menunggu kembalian dan tangan Bimo-pun mulai pegal yang sedari tadi tangannya diangkat bermaksud meminta uang kembalian. Dengan nada tinggi Bimo protes “ mas kondektur kembalian saya mana? Uang saya tadi 5000-an.
“ongkosnya 5000 mas” kondektur menjawab dengan muka masa bodoh.
“biasanya khan 3000 kok jadi 5000 kapan naiknya? Protes Bimo.
“itu khan biasanya, tapi sekarang nggak biasa mas” balas kodektur sambil pergi dengan muka tak perduli.
“wo..Wedhus tenan” umpat bimo
Setelah kejadian itu hati Bimo semakin kesel dan sepanjang perjalanan Bimo hanya diam menahan rasa kesalnya.
Sesampainya di depan kampus UNS, Bimo terkaget-kaget plus terkencing-kencing dan mata Bimo mendadak berkunang-kunang ketika melihat Boulevard UNS yang begitu panjang padahal acara penerimaan Maru FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) diadakan di Student Center yang letaknya dibelakang kampus. kalo di hitung pakai meteran jarak boulevard ke student center nyampai 1000 meter alias 1Kilometer.
“Busyet jauh amat, Perasaan waktu pendaftaran jalan masuk UNS ini nggak sepanjang ini” bimo terheran-heran, padahal bimo lupa kalau waktu pendaftaran dulu ia pakai motor.
Agar pembaca tahu kondisi sesungguhnya UNS, nih lihat peta aslinya….
“busyeeet……!bakalan mampus beneran nih” batin Bimo.
Dengan jalan setengah lari mengejar keterlambatannya Bimo menuju Student Center, dengan nafas yang sudah setengah, keringat deras mengucur dan wajah lelah memerah akhirnya Bimo sampai juga di student center. Betapa terkejutnya Bimo ketika melihat gedung student center telah kosong melompong yang tersisa hanya kardus-kardus bekas snack yang dibuang sembarangan. Seluruh badan Bimo terasa lemas, sambil bersandar melepas lelah di tembok dan matanya terfokus pada kardus-kardus snack yang berserakan.
“seandainya aku nggak terlambat pasti aku bisa makan snack-snack itu” batin Bimo sambil menelan ludah.
Tak sebegitu lama Bimo duduk-duduk melepas lelah, satpam muncul dari pintu samping menghampiri Bimo.
“lagi nungguin apa mas?” Tanya satpam
“Hmmm….bukan nungguin pak, tapi nyariin Maru yang tadi ngadain acara di gedung ini, bapak tahu dimana mereka kumpul sekarang?” Tanya balik Bimo.
“oh…mahasiswa baru, tadi setelah mendengarkan pidato pak dekan sekarang mereka mengikuti kegiatan OSPEK bersama kakak tingkat di depan gedung FKIP 3” jelas pak satpam.
“Wadouh….!!! OSPEK pak?” kaget Bimo.
“iya…Ospek”
“Gedung FKIP 3 itu dimana ya pak?” tanya Bimo.
“dibelakang gedung pasca sarjana” jelas pak pak satpam
“oh….dibelakang gedung pasca sarjana, trus gedung pasca sarjana tuh dimana pak?” Tanya lagi Bimo.
“gedung pasca sarjana ya didepannya gedung FKIP 3” jawab satpam berusaha menjelaskan.
“yee….…itu mah sama aja pak, sama-sama membingungkan!!!! Ya…..udah saya cari sendiri pak, permisi….” Jawab Bimo kesal sambil ngeloyor menjauhi satpam.
Dan akhirnya Bimo memulai pencarian gedung FKIP 3, tak sebegitu lama proses pencarian gedung 3 Bimo melihat orang berpakaian kotak-kotak, bercelana jins dan memakai jas almamater UNS yang berwarna biru. Akhirnya Bimo mengambil inisiatif untuk mengikuti orang itu.
“mungkin aja orang ini mau ke gedung FKIP 3” pikir Bimo.
Eh…dasar Bimo yang lagi apes baru sepuluh langkah usaha ngikutin tuh orang, orang itu dah membalikkan badan kearah Bimo dan lebih apesnya lagi ternyata orang itu bukanlah mahasiswa baru seperti Bimo melainkan ketua panitia OSPEK. Begitu melihat pakaian putih-putih dan jas almamater yang dikenakan Bimo, ketua panitia itu langsung nyamperin Bimo dan tanpa BaBiBu langsung menghujani puluhan pertanyaan.
“Kamu mahasiswa fakultas apa? Kamu mau bolos OSPEK ya? Knapa kamu nyengar-nyengir? Menghina ya?” cerocos ketua panitia.
Belum sempat menjawab pertanyaan-pertanyan yang dihujamkan kepada dirinya, Bimo sudah digiring menuju kedalam stadion yang letaknya tak jauh dari gedung student center, didalam stadion sudah berkumpul Maru-Maru yang berbaris rapi. Didepan barisan Maru, Bimo disuruh jongkok dengan kedua tangannya diatas kepala. Dengan nada yang tinggi ketua panitia marah-marah….
“SEBAGAI MAHASISWA BARU KALIAN HARUS MENTAATI SEMUA PERATURAN DISINI, JANGAN SAMPAI SEPERTI TEMAN KALIAN INI” sambil menunjuk kearah Bimo.Dan Bimo pun hanya tersenyum malu
“SEBAGAI HUKUMAN BAGI YANG TIDAK TAAT PADA PERATURAN ADALAH MENGELILINGI LAPANGAN SATU KALI”
“wah cetek cuma satukali” pikir Bimo.
“MENGELILINGI LAPANGAN DENGAN PAPAN NAMA BERTULISKAN MONYET DAN JUGA HARUS BERGAYA SEPERTI MONYET” lanjutnya
Mendengar perintah kakak senior yang agak memalukan itu Bimo mulai shock dan terbengong-bengong untuk sementara waktu. Dan akhirnya mau nggak mau Bimo harus melakukannya juga. Diiringi dengan sorak-sorai Maru lainnya Bimo mulai melepas jas almamater, dipasangi papan nama yang beruliskan monyet dan harus berkeliling lapangan dengan gaya monyet pula.
Perasaan Bimo pada saat itu malunya minta ampun, sampai-sampai kalo rasa malunya Bimo bisa dikumpulin jadi satu, lapisan ozon yang bolong-bolong tuh bisa ditutupi semua.
5 menit kemudian aksi memalukan Bimo berakhir juga, dengan wajah merah padam karena malu habis-habisan Bimo menghampiri kakak senior yang menjadi ketua panitia tersebut.
“kak, monyetnya dah selesai puterin lapangan” lapor Bimo.
“ya udah sekarang kembali kebarisan, lain kali jangan bolos lagi sebagai mahasiswa fakultas hukum kita harus berperilaku taat pada peraturan mulai dari sekarang” nasihat kakak senior.
Mendengar salah satu kata yang janggal bin aneh yang keluar dari mulut kak senior, hati Bimo seakan-akan hancur tersambar petir.
Kata-kata yang membuat shock tersebut tak lain dan tak bukan adalah Fakultas Hukum.
“aaaaarrrrrrrrrrrrrgh…..tidaaaaak!!! fakultas Hukum” teriak Bimo didalam hati.
Dengan wajah murka Bimo protes
“Interupsi….. Interupsi….. Interupsi…..?”
Dengan ekspresi wajah yang tak kalah garang dengan Bimo kakak senior menjawab “Iya! Mau interupsi apa?”
“Saya khan mahasiswa FKIP kenapa saya harus ikut OSPEK mahasiswa fakultas hukum? Pakai ikut acara dihukum segala, emangnya saya ini narapidana?”
Mendengar nada protes dari Bimo yang begitu menggebu-gebu, kakak senior tadi kaget bukan kepalang, dan untuk menutupi kesalahannya demi kewibawaan senior di depan mahasiswa yunior kakak senior tadi malah balik marah kepada Bimo…
“Kalo kamu tahu ikut ospek fakultas hukum kenapa kamu diam saja? Lagian waktu dihukum kamu nggak protes? Jadi salah siapa?”
Mendengar serangan balik yang begitu menggebu-gebu dari kakak senior tadi Bimo hanya bisa diam saja memendam rasa kesalnya dan langsung meninggalkan tempat terkutuk itu di iringi suara ketawa mahasiswa lainnya.
Di depan pintu masuk stadion Bimo duduk-duduk sambil mengistirahatkan tubuh dan pikirannya. Mengenang kejadian seharian tadi membikin kepala Bimo pusing empat belas keliling dan tanpa sadar tangannya mulai menggerayangi kepalanya dan memulai aksinya mengacak-acak rambut.
Ketika sedang asiknya mengacak-acak rambut tiba-tiba Bimo dikejutkan dengan tangan-tangan asing yang ikut-ikutan mengacak-acak rambut Bimo, dengan rasa penasaran plus sedikit kaget Bimo akhirnya menoleh kebelakang untuk mengetahui pemilik tangan-tangan asing yang dengan kurang ajarnya ikut mengobok-obok kepala Bimo. Ternyata pemilik tangan-tangan kurang ajar itu adalah si-Esha teman Bimo waktu SMA.
“Eh..Anjrit, ngapain kamu kesini sha?” Tanya Bimo.
“aku kuliah disini, lha..trus kamu sendiri disini ngapain? Pakai ngacak-acak rambut segala, kutuan ya?”
“dasar kamu…., aku kuliah disini juga”
“Bisa masuk juga kamu di UNS, jual sawah berapa?” ejek Esha.
“enak aja…., eh omong-omong kamu tahu nggak gedung FKIP 3 itu dimana?” Tanya Bimo
“tahu, mau ikut ospek ya?”
“kok tahu”
“ya tahu lah, aku juga ikut ospek disana, emangnya kamu masuk FKIP juga? Program apa?”
“Bimbingan dan Konseling, lha kamu program apa?”Tanya balik Bimo
“aku masuk sejarah”
“yuk… kita langsung ke gedung FKIP 3 aja” ajak Bimo.
“Santai aja , masih jam istirahat kok, 15 menit lagi kita kesana bareng”
“wah kebetulan aku juga mau istirahat dulu, tadi habis dikerjai anak-anak hukum” jawab Bimo.
“dikerjain apaan?” Tanya Esha
“masa’ aku disuruh lari mengelilingi lapangan pake’ gaya monyet”jelas bimo
“trus kamu mau aja disuruh kaya gitu”
“habis tadi tak kirain acara ospek fakultas kita”jawab bimo
“ah dasar, dari dulu blo’on kamu nggak pernah hilang mo”
“iya yaa…”jawab bimo sambil mengusap-usap kepalanya
“Ha..ha..ha..” meraka tertawa bersama
Bersambung....

Minggu, 25 April 2010

Kesialan di Hari Pertama Kuliah (1)

Sinar mentari menelusup sela-sela jendela kamar Bimo, menyinari wajahnya berusaha mengeringkan air liur yang mengalir liar semalam. Sedikit demi sedikit Bimo mulai membuka matanya, sedikit gerakan ulat kepanasan untuk meregangkan otot dan Bimo pun mulai beranjak dari tempat tidurnya. Rutinitas pertama yang selalu dilakukan Bimo setelah bangun tidur adalah menyalakan tape kesayangannya. Kali ini lagu yang diputar menemani pagi ini adalah smell like teen spirit dari Nirvana. Mendengarkan lagu dan sedikit loncat sana loncat sini kaya orang gila yang nggak normal membuat tubuh bimo lebih segar.
Hatinya tersentak kaget ketika melihat jam dinding yang terletak tepat diatas tapenya.
“Mati aku, aku lupa!!! hari ini hari pertama aku masuk kuliah, sudah jam 7 pagi”. Tanpa dikomando Bimo mulai bergegas mandi dan dan segera berganti pakaian. Seperti pagi hari biasanya makan pagi tidak pernah tersedia, orang tua Bimo pun sudah pergi bekerja. Bimo memang sudah terbiasa tidak sarapan di pagi hari, dengan tergesa-gesa Bimo meninggalkan rumah. Sewaktu mau menutup pintu gerbang rumahnya tiba-tiba si inem pembantu sebelah yang kemayu nyamperin Bimo.
“eh mas Bimo mau berangkat kuliah ya? Kuliah di UNS ya? Wah hebat dong…!” sapa inem dengan gayanya yang centil.
Bimo menanggapinya dengan tersenyum dan langsung meninggalkan si inem.
“eh..tunggu mas Bimo…ada titipan dari ibu mas Bimo” bilang inem.
Dengan langkah yang agak malas Bimo nyamperin inem. “ ada titipan apa nem?”
“mmm…….anu mas Bimo, nih ada titipan kwitansi pembayaran kos” bilang inem ambil menyodorkan secarik kertas.
“ada pesan lagi nggak nem?”Tanya Bimo sambil ngambil kertas yang disodorkan inem dan langsung memasukan kertas itu ke saku belakang celananya.
“oh iya mas inem hampir lupa, ibu mas Bimo tadi bilang kalo mas Bimo sudah dicariin kos-kosan dibelakang kampus nama kos-kosannya “anoman” kalo sempet mas Bimo bisa langsung ngecek kesana”
“makasih informasinya ya nem, bilang ma ibu Bimo kalo aku nanti sekalian tidur disana” bilang si Bimo sambil ngeloyor ninggalin inem.
Bersambung....