Pages

Subscribe:

Labels

Kamis, 14 Agustus 2008

Malam Pensi (Seri 3)

“teeet….teet….teeeeeeeeet………………” bel sekolah telah berbunyi tiga kali, tandanya jam sekolah telah usai. Pelajaran biologi yang diajarkan bu may juga telah berakhir, Bimo di kelas nggak pernah mencatat setiap pelajaran, karena Bimo tergolong murid yang cerdas, sekali mendengarkan saja pelajaran sudah masuk ke otak Bimo. Apalagi pelajaran biologi kali ini mengenai “simbiosis”, Bimo nggak memperhatikan saja sudah tahu semuanya. “ini seperti mengulang di SMP aja”gumam Bimo.
Seperti biasa setelah bel sekolah berbunyi Bimo tidak dengan segera meninggalkan kelasnya, Bimo selalu menunggu vira lewat didepan kelasnya.
“mo, ayo kita pulang, siang ini khan kita latihan dulu”ajak feri
“tunggu sebentar dulu fer, biar si-vira lewat dulu”
“kali ini jangan ditunggu, vira nggak bakalan lewat karena dia sedang gladi resik di aula. Mendingan kita langsung latihan aja, tapi sebelumnya kita ketempat si Luna dulu, dia sudah merelakan warnetnya tutup sehari agar kita bisa latihan” ajak feri
“Ok deh kalo gitu, kita berangkat”
DI Warnet LC9 tempat tinggal sekaligus tempat usaha Luna.
“hei..Luna, gimana sudah siap latihan khan?” Tanya feri
“100% siap, band kita sudah kamu daftarin khan?” Tanya Luna
“tentu saja sudah, tapi malam nanti kita ada misi tambahan yaitu membantu P-D-K-Tnya Bimo dengan vira” jelas feri
(dengan kedua mata melasnya, Bimo berharap Luna mau membantu)
“nggak usah mengeluarkan mata memelasmu, aku pasti membantu’ jawab Luna sambil memukul kepala Bimo.
“gimana, sudah siap latihan?”
“siap…..!!! yeah…….”jawab bareng.
Dan mereka pun latihan selama 1 jam di studio musik depan warnet, walaupun tampang dan penampilan Bimo seperti seorang kutu buku nan katro’ kalo urusan aliran musik, Bimo lebih memilih “Rock Alternative” sebagai alirannya dan “Seattle Sound” sebagai panutannya. Untuk persiapan manggung malam ini group bandnya Bimo yang bernama “RiverSide” telah mempersiapkan lagu-lagunya “nirvana”.
Disaat latihan
“mo kayaknya nanti malam kamu harus merubah penampilanmu” bilang Luna
“merubah penampilan” Bimo penasaran
“Iya…… merubah penampilan, masa’ personel “River Side” dandanannya kaya “dangduters”. Ejek feri
“penampilanmu harus disesuaikan dengan aliran band kita dong”, “kalo tidak, nanti aliran kita dikira “rockDut” bilang luna
“iya..ya…” bilang Bimo sambil garuk2 kepala
“nanti malam khan kamu mau PDKT, kamu harus dandan seperti “rocker sejati”
“baiklah…., saya Bimo Sastro Wardoyo mulai malam nanti berjanji akan bergaya seperti ROCKER SEJATI” bilang Bimo semangat. ”
“yeah…… semangat gitu mo” bilang Luna dan feri ikut-ikutan semangat.
“yeah….aku akan menjadi ROCKER SEJATI, tapi gaya rocker sejati itu kaya’ gimana ya?”
GUBRAAAAK………Luna dan feri seperti muntah nasi ketika mendengar perkataan Bimo.
“MASA’ GAYA ROCKER SEJATI AJA NGGAK TAHU, ROCKER SEJATI ITU SEPERTI RHOMA IRAMA” jawab feri emosi
“Gubraaaak”
“Nanti malam khan kita bawain lagunya Nirvana, mendingan kamu bergaya seperti Kurt Cobain aja” usul Luna
“Hmmm…Kurt Cobain, boleh juga”bilang Bimo sembari mengangguk-anggukan kepala tanda mengerti
“tenang aja mo nanti aku pinjemin VCD, pokoknya kamu tiru aja gaya kurt cobain di situ” bilang Luna
“hmm…..makasih ya Na” jawab Bimo
Setelah latihannya selesai, Bimo pulang ke-rumah kontraknnya. Selama ini Bimo terpaksa mengontrak rumah karena jarak sekolah dengan rumah aslinya sangatlah jauh. Boleh dibilang rumah Bimo didaerah pedalaman, namun didesanya orang tua Bimo adalah orang terpandang didesanya. Yah…….bisa digologkan keluarga Bimo adalah keluarga berada.
Dikontrakannya Bimo mulai menyetel VCD yang di berikan Luna, dan Bimopun mulai mengamati gaya kurt cobain.
Didalam VCD itu terlihat kurt cobain dengan pakaian wanita dengan rock panjang dan menggunakan kacamata dengan kaca model bintang sedang bicara diacara talk show.”
“oh..ternyata begini gaya rocker sejati”
“Malam ini aku akan bergaya layaknya Rocker Sejati” gumam Bimo sambil mengangguk seperti memahami sesuatu.
Disekolah dimalam Perpisahan
Acara demi acara telah dimulai sekarang saatnya panggung musik, tapi Bimo sampai sekarang belum datang juga.
“fer, Bimo sampai sekarang kok belum datang juga?” Tanya Luna
“aku juga nggak tahu” jawab feri
“coba deh kamu sms”
“baiklah”
Mo, km skrng dmn? Kt dh mo mnggng? Sms dikirim dr hpnya feri
Ak dr td dh d skul, skrng ak ad d toilet, ak ad surprise buat kalian balasan sms dari Bimo.
Kemudian Luna dan feri menuju toilet dimana Bimo berada.
“Mo…..Bimo…, kamu dimana?” teriak Luna dan feri.
“aku disini”jawab Bimo
“kamu kesini mo, jangan ditempat gelap aku nggak lihat”
Dan Bimopun melangkah dari tempat gelap menuju tempat Luna dan Feri berdiri.
“Fer, lihat Penampilanku gimana? Sudah rocker sejati belum?” tanya Bimo bangga
GubraaaaaaaaaaK……….!!! Luna dan feri hampir muntah nasi melihat penampilan Bimo yang ekstrim.
“mo, aku menyuruhmu bergaya seperti rocker sejati bukan beraya seperti bencong” bilang Luna yang masih terkejut setengah mati melihat Bimo memakai pakaian wanita.
”penampilan selanjutnya setelah Local Angel adalah River Side, saya mohon personel river side siap-siap disisi panggung” suara MC dari panggung
”trus, gimana nih?” Bimo bingung
”ya terpaksa kamu manggung pakai pakaian itu”
”ayo kita kepanggung”ajak Luna
Dengan rasa malu yang berkecamuk didada, Bimo dengan terpaksa manggung dengan gaya seperti ini. Rasa malu ini begitu besar, kalo rasa malu ini bisa dikumpulin mungkin ozon yang bolong-bolong itu bisa ditambal.
Apalagi pada saat naik panggung, melihat vira yang sedikit shock dengan dandanannya, mental Bimo menjadi down. Tapi masih mental bimo masih bisa terselamatkan karena para penonton begitu semangat menyambutnya.
Setelah aksi panggungnya selesai, Bimo segera menyingkir dari keramaian. Di lorong kelas yang gelap bimo duduk sendiri. Melihat bimo lagi sendirian luna dan Feri menghampirinya.
”Mo, kamu nggak apa-apa khan?” tanya luna
”aku nggak apa-apa kok” jawab bimo
”omong-omong daster yang kamu pakai bagus dapet dari mana?” tanya feri
”tadi sore aku pinjem dari bu bakrie” jawab bimo
”eh mo, rencana PDKTmu tetep dijalankan nggak?”tanya Luna
”gimana ya?” Bimo ragu
”Kalau nggak nyaman dengan keadaanmu sekarang, PDKTnya di tunda juga nggak apa-apa” bilang Luna
”Iya mo, masih ada lain waktu?” tambah feri
”kalian benar masih ada lain waktu” jawab bimo lirih
Hingga acara pentas seni berakhir bimo menyendiri, duduk sendiri di teras kantin belakang dekat lapangan. Sementara luna dan feri sudah pulang meninggalkan bimo.disela-sela kesendiriannya bimo melihat sebuah benda seperti komet, jatuh dilapangan belakang sekolah. Dengan rasa penasaran bimo mulai berjalan mendekati benda jatuh itu. Ternyata yang melihat benda jatuhitu bukan bimo saja vira juga melihatnya.
”hei, kamu lihat nggak banda jatuh tadi” tanya bimo kepada vira yang sedang berjalan mendekati benda jatuh itu.
”iya aku melihatnya, itu apa yaa?” tanya vira
”mungkin komet” jawab bimo
Akhirnya bimo dan vira mendekati benda asing yang jatuh dari langit itu. Terlihat cekungan tanah berdiameter sekitar 1meter bekas hantaman benda asing itu. Ditengah-tengah cekungan itu terlihat sebuah benda berbentuk segitiga dengan ketebalan sekitar 6cm dan dihiasi simbol aneh diatasnya.
”apa itu”tanya bimo dalam hati
Dengan rasa penasaran bimo mengambil benda asing itu.
”Jangan dipegang, mungkin aja itu benda berbahaya”bilang vira
”Percaya aja sama aku”bilang bimo yakin
Dengan hati-hati dan perlahan bimo menyentuh bagian tengah benda itu. ”tuh, nggak apa-apa khan”bilang bimo
“Lihat benda itu berputar”bilang vira sambil menunjuk kearah benda itu.
Setelah disentuh bimo, bagian tengah itu mulai berputar semakin lama semakin kencang putaran itu, dan ketiga sudutnya menampakan tanda-tanda akan terlepas dari bagiannya. Cahaya biru menyilaukan keluar dari benda itu dan…….
Dhuaaaarrrrrrrrrrrrr…………………………
“Aaaaaaaarrrrrrrrggg………………………….”teriak vira dan bimo terkena ledakan itu dan mereka berdua terkapar pingsan ditempat.
Sering dengan ledakan tersebut ketiga sudut tersebut terbang cepat seperti kilat kelangit.
Whuuussssssssssssssss……………….
Bersambung.

0 komentar: