Pages

Subscribe:

Labels

Jumat, 20 Juni 2008

ulat mencapai moksa

Ulat adalah binatang yang di kenal sangat rakus, kerjaan tiap hari mereka hanyalah makan-tidur, makan-tidur, makan-tidur dan seterusnya sampai perut mereka membuncit. Tak ayal perilaku mereka yang malas dan rakus membuat para petani jengkel, dongkol, dan bahkan marah pada mereka. Tanaman-tanaman yang ditanami pak tani menjadi gagal panen kerena ulah mereka. Pada akhirnya perilaku mereka yang brutal memakan segala yang ada di pohon membawa petaka bagi dirinya. Kepala sampai ujung ekor mereka membesar, perut mereka sakit luar biasa sampai bergerakpun mereka kesusahan. Kemudian para ulat merenungi perbuatan mereka yang selama ini telah membuat para petani kesusahan, tanaman yang telah dipelihara selama ini telah dirusak oleh mereka (ulat).
Ulatpun menyesali perbuatannya selama ini. Akhirnya para ulat memutuskan untuk menebus kesalahannya dengan bertapa. Karena lamanya bertapa maka tubuh si ulat mengeras perlahan-lahan menjadi kepompong. Pak tani tak menyangka bahwa penyesalan si ulat (yang sekarang kepompong) sangatlah serius. Kesungguhan siulat dapat diuji ketika pak tani menyodorkan daun pada kepompong selalu geleng-geleng, bahkan d
iberi satepun kepompong tetap saja geleng-geleng.
Kesungguhan ulat untuk bertobat ternyata didengarkan Allah S.W.T, a
khirnya dengan petunjuk Allah S.W.T ulatpun diubah menjadi kupu-kupu yang indah, cantik, dan selalu membantu pak tani dalam proses penyerbukan tanamannya. Perbuatan yang suka merusak tanaman dengan memakan daun tidak pernah diulanginya.
Nggak percaya???? Pernah lihat kupu-kupu makan daun?????
semoga dari cerita ini anda dapat mengambil nilai-nilai kebaikan yang terkandung didalamnya.

0 komentar: